Awalnya, Korea Utara di bawah pemimpin baru Kim Jong-un memang memulai konflik dengan memprovokasi negara tetangga tersebut. Provokasi yang dilakukan merupakan serangan artileri ke Korea Selatan yang pada akhirnya membuat suasana di kawasan tersebut kembali tegang secara mendadak.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berang lantaran ancaman sanksi masyarakat internasional akibat uji coba rudal beberapa waktu lalu. Empat hari lalu Korea Utara menyatakan dalam keadaan siaga perang dengan negara tetangga mereka, Korea Selatan.
Hal ini yang menimbulkan respon panas dari Korea Selatan. Persiapan dilakukan, yang termasuk di dalamnya adalah wajib militer, guna mempersiapkan diri dalam kemungkinan terjadinya perang di antara kedua belah pihak. Korea Selatan bahkan menggandeng Amerika Serikat untuk berlatih militer.
Korea Utara mengancam menyerang pangkalan-pangkalan militer Korea Selatan dan Amerika Serikat. Bahkan, negara komunis ini telah menyiagakan rudal-rudal mereka ke arah Guam dan Hawaii.
0 komentar:
Posting Komentar